Sanggar Pamujan terletak di area perkebunan Desa Poncokusumo. Tempat ini dulunya merupakan tempat untuk melakukan ritual keagamaan pada masa Kapitayan, sebuah kepercayaan lama sebelum munculnya agama Hindu-Buddha. Orang dengan kepercayaan ini menyembah “Sang Hyang Taya” sebagai tuhan mereka yang tidak berawal dan tidak berakhir. Oleh karena itu, Kawasan di Sanggar Pamujan ini dibuat sunyi dan benyak pohon-pohon besar untuk menciptakan suasana khusyu saat beribadah.

Untuk melakukan ritual beribadah, terdapat gubuk kecil yang menghadap ke Gunung Semeru yang dipercaya sebagai puncak paling tinggi para dewa. Terdapat pula beberapa peninggalan sejarah seperti pohon-pohon purba, umpak batu, serta lumpang batu yang masih dapat ditemukan di Sanggar Pamujan.

Hingga saat ini, Sanggar Pamujan masih digunakan oleh sebagian orang untuk melakukan medtasi atau ritual, terutama pada Hari Jum’at Legi. Hal ini dilakukan oleh orang lokal atau bahkan orang dari luar daerah yang masih memiliki kepercayaan mengenai hal mistis.

Selain untuk melakukan ritual, tempat ini juga merupakan bagian dari paket wisata Desa Wisata Poncokusumo yang menampilkan pertunjukan Seni Budaya Poncokusumo terhadap para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.