Tentang Kami
Home>Tentang



Selamat Datang
Desa Wisata Poncokusumo
Poncokusumo merupakan sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Semeru, tepatnya di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Desa ini berada di ketinggian kurang lebih 700-1.300 Mdpl, dengan suhu rata-rata 20-30 derajat celcius. Desa Poncokusumo juga termasuk desa penyangga wisata di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). karena letaknya yang berbatasan dengan hutan, Desa Poncokuusmo memiliki potensi dan keindahan panorama alam, di mana sejauh mata memandang terlihat hijau dengan latar belakang Gunung Semeru. Desa ini identik dengan holtikultural seperti apel dan jeruk.
Lokasinya dari Kota Malang (pusat kota) kurang lebih 45 menit, bahkan saat ini jalan menuju ke Desa Poncokusumo lebih mudah. Batas wilayah: Selatan – Desa Pandansari, Utara – Desa Wringinanom, Barat – Desa Wonorejo, dan Selatan – Desa Ngadireso.
Sebelum mengunjungi Desa Wisata Poncokusumo
Wisatawan Harus Mengenal Desa Poncokusumo
Aktivitas Warga

Masyarakat Desa Poncokusumo memiliki mata pencaharian utamanya sebagai petani. Dengan komoditas utama tanaman buah apel dan sayur seperti selada air. Sebagian pula ada jagung dan ketela pohon, serta ada juga yang bertani bunga potong (bunga krisan).
Seni Budaya

Desa Poncokusumo mempunyai beberapa jenis kesenian, di antaranya kuda lumping, bantengan, pencak dor, ludruk, campursari, reog rayung, wayang kulit, terbang kontemporer, terbang jidor, karawitan, drum band, dan sakerah.
UMKM
Desa Poncokusumo mempunyai beberapa produk UMKM. di antaranya aneka kripik ‘Q-JHO’, sari buah ‘Agrosari Semeru Mulya’, ‘Sari Apel Semeru Poncokusumo’. Selain itu, ada juga produk batik ‘Kusuma’ dan permen ‘Jaya Selur’.
Kuliner
Kudapan raja karya khas Desa Poncokusumo yaitu Kolak Goblok. Kolak Goblok merupakan kudapan turun temurun dari leluhur warga desa. Bahan pembuatannya hanya terdiri dari buah labu, parutan kelapa, dan gula aren. Cara membuatnya yaitu, kulit buah labu dibersihkan, lalu diambil bagian atas dan dibuat berlubang, setelah itu parutan kelapa dan gula aren dimasukkan sekaligus ke dalamnya. Awal mula adanya makanan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur dengan selamatnya hewan peliharaan seperti sapi, kerbau, kuda, dan kambing. Makanan ini ada pada lebaran hari ke-7 dan makanan ini dibarengi ketupat besar yang bentuknya segitiga. Namun seiring berkembangnya waktu, kudapan ini biasanya disajikan di acara makan gratis yang diadakan setahun sekali. Tidak hanya itu, kudapan ini juga disajikan sebagai hidangan istimewa untuk wisatawan yang datang ke Desa Wisata Poncokusumo.